Rabu, 05 Desember 2012

profil nagari kudu ganting


PROFIL NAGARI KUDU GANTING


      2.1    KONDISI NAGARI
         2.1.1Geografis
  1. Nagari Kudu Ganting yang letak geografisnya berada diantara 0,60˚ LS dan 100˚ BT merupakan salah satu Nagari terluas yang posisinya berada pada bagian Utara Kabuapaten Padang Pariaman.
Berdasarkan data terakhir yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Program Direktorat Jendral penyiapan Pemukiman Departemen Transmigrasi 2003 bahwa ketinggian daerah Nagari Kudu Ganting berada pada 100 – 200 m dpl, dengan suhu berkisar 25 °C sampai dengan 30 °C Iklim sedang, permukaan tanah umumnya dataran, berbukit-bukit dan berlembah.

Secara Administratif Pemerintahan Nagari Kudu Ganting berbatasan dengan :
- Sebelah Utara        : Nagari Gunung Padang Alai .
- Sebelah Selatan      : Nagari Limau Purut
- Sebelah Timur        : Nagari Koto Dalam / Lurah Ampalu
- Sebelah Barat        : Nagari Campago / Sikucur

Secara Administratif Luas Nagari Kudu Ganting adalah .14.670 Ha yang terdiri dari 10 Korong. Secara geografis Nagari Kudu Ganting pada dasarnya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah Perkebunan dan perdagangan karena posisi strategisnya berada pada pusat Kecamatan V Koto Timur dan tidak jauh dari Kota Pariaman







Tabel 1. Kondisi Geografis

No
Uraian
Keterangan
1
Luas wilayah    :      14.670 Ha

2
Jumlah Korong : 10 (Sepuluh)
1)    Korong Kp. Tanjung
2)    Korong Kp. Parit
3)    Korong Pasa Balai Kudu
4)    Korong Kp. Tangah Ganting
5)    Korong Bk. Kudo-Kudo
6)    Korong Kp. Pili
7)    Korong Talau
8)    Korong Kolam Janiah
9)    Korong Tigo Jerong
10) Korong Sei. Kalu



4
Pertanian
a.    Sawah
b.    Hutan
c.    Perkebunan
d.    Pemukiman
e.    Semak Belukar/Kering
f.     Lahan terlantar
g.    Lain-lain
:    578 Ha
: 1.700 Ha
: 7.718 Ha
 :   400 Ha
: 1.434 Ha
: 1.900 Ha
:    940 Ha






5
Perkebunan
a.    Kelapa
b.    Coklat
c.    Sawit
d.    Karet
e.    Kayu Manis
f.     Lain-lain
: 4.500 Ha
: 1.415 Ha
:    500 Ha
:      25 Ha
:     108 Ha
:  1.170 Ha



6
 Peternakan
a.    Sapi
b.    Kerbau
c.    Kambing
d.    Ayam Buras
e.    Ayam Ras
f.     Itik
g.    Puyuh
:    325 Ekor
:   170 Ekor
:     40 Ekor
: 2.970 Ekor
: -
:    185 Ekor
: -

7
Klimatologi :
a.  Suhu     27 – 30 °C
b.  Curah Hujan     2000/3000 mm
c.  Kelembaban udara
d.  Kecepatan angin

8
 Kawasan rawan bencana :
        B anjir             : 150    Ha
        Longsor            : 450    Ha

Sumber : Hasil Pendataan Frofil Nagari Kudu Ganting Th 2011


2.1.2Topografi
Topografi adalah gambaran tentang tingkat kemiringan dan ketinggian tanah dari permukaan laut. Kondisi kemiringan tanah merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesesuaian lahan untuk syarat tumbuh suatu tanaman. Karena dengan kemiringan tanah yang cukup besar akan sangat mempengaruhi kontuinitas kesuburan tanah akibat daya rusak aliran air (tingkat erosi) terhadap permukaan tanah cukup tinggi.
Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting kondisi daerah didominasi oleh Topografi datar dengan luas 7.100. Ha dan landai seluas 7.443 Ha dan secara berturut turut di ikuti dengan agak curam 50 Ha, curam 50 Ha serta Topografi sangat curam 27 Ha. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi kemiringan lahan daerah Nagari Kudu Ganting dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2
Luas Dan Tingkat Kemiringan Daerah

No.
Topografi
Kemiringan
Luas (Ha)
1.
Datar
0 – 45 %
7.100
2.
Landai
45 – 90 %
7.433
3.
Agak Curam
90 – 94 %
50
4.
Curam
94 – 98 %
50
5.
Sangat Curam
> 98 %
27

Total

14.670
Sumber : KCD Pertabunhut Kec.V Koto Timur 2008

Tingkat kemiringan 00% - 45% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah datar, tingkat kemiringan 45% - 90% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah bergelombang, tingkat kemiringan 90% - 94% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah berbukit dan tingkat kemiringan 94% keatas dikategorikan kealam kelompok kondisi tanah bergunung (curam).
Dari data tersebut diatas menggambarkan bahwa tingkat kemiringan 00% - 25% dengan kategori kelompok tanah datar dan bergelombang yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta lahan perkebunan rakyat mempunyai luas 1452 Ha atau 75,6 % dari luas daerah.
Sementara kondisi lahan dengan tingkat kemiringan 26% - 60% dengan kategori kondisi tanah berbukit dan bergunung yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan beberapa jenis tanaman perkebunan dan tanaman hutan mempunyai luas 467 Ha atau 24.33 % dari luas daerah.
Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting bahwa di daerah Nagari Kudu Ganting masih terdapat kondisi lahan tidur dengan tutupan lahan pada rumput dan semak belukar seluas 6.3 km² atau 30 % dari luas daerah.
Kondisi ini menggambarkan bahwa daerah Nagari Kudu Ganting relatif masih sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Karena disamping budidaya pertanian dan perkebunan rakyat yang dilakukan masyarakat masih tergolong  tradisionil dan semi teknis juga masih ditemukan adanya lahan-lahan tidur yang dapat ditingkatkan sebagai lahan produktif.
2.1.3Hidrologi
Hidrologi adalah gambaran air sungai yang mengalir atau pun melintasi suatu daerah tertentu. Aliran sungai merupakan salah satu sumber air utama untuk dapat dimanfaatkan menjadi irigasi/pengairan pertanian. Mengingat keadaan musim penghujan dalam beberapa tahun terakhir ini semakin sulit diperkirakan secara pasti, maka air sungai menjadi salah satu alternatif sumber pengairan pertanian tanaman pangan terutama padi sawah yang banyak memerlukan air.
Di daerah Nagari Kudu Ganting  terdapat 2 sungai untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini :
Tabel  3
Sungai  Nagari Kudu Ganting

No.
Jenis
Nama
Lokasi
Ket
1.
Sungai
Batang Simbu
Ps. Balai, Kp. Parit, Kp. Tanjung


2.
Sungai
Batang Kalu
Tigo Jerong, Kolam Janiah, Sei. Kalu







Kondisi aliran sungai tersebut menggambarkan bahwa Nagari Kudu Ganting dasarnya mempunyai potensi aliran sungai yang cukup prospektif untuk dapat dijadikan sebagai sumber pengairan lahan pertanian.

2.2    SEJARAH NAGARI
Dengan  keluarnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatra Barat No. 09 Tahun 2002 tentang ketentuan pokok-pokok pemerintahan Nagari sehingga  Nagari Kudu Ganting adalah gabungan dari tiga desa yaitu Desa Kudu Ganting Selatan, Desa Kudu Ganting Timur dan Desa Kudu Ganting Barat. semenjak  tahun 2003 ketiga desa tersebut digabung manjadi satu Nagari yaitu Nagari Kudu Ganting dan sampai saat sekarang ini masih bernama Nagari Kudu Ganting. Nagari Kudu Ganting ini mempunyai 10 (Sepuluh) Korong/jorong.


2.3    DEMOGRAFI
2.3.1.1  Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Secara teoritis disebutkan bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Hal ini dimaksudkan apabila jumlah penduduk yang besar tersebut dapat diberdayakan sesuai kodrat, keahlian dan bidang kerjanya masing-masing. Sebaliknya apabila jumlah penduduk yang besar tadi tidak dapat diberdayakan dan dikendalikan secara bijak dan terencana bahkan akan menjadi beban pembangunan.
Berdasarkan data terakhir yang diterima dari Laporan Pengiriman Mutasi Penduduk Nagari Kudu Ganting tahun 2008 bahwa jumlah penduduk sebesar 6.364 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel  4
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Nagari Kudu Ganting

No.
Jorong
JUMLAH PENDUDUK
KK
LPP
(%)
2008
2011
1
Kp. Tanjung
715
835
215
1.2
2
Kp. Parit
344
383
96
0.39
3
Pasa Balai Kudu
541
641
109
1
4
Kp. Tangah Ganting
1064
1084
241
0.2
5
Bk. Kudo-kudo
541
442
106
-0.99
6
Kp. Pili
288
430
114
1.42
7
Talau
866
986
234
1.2
8
Kolam Janiah
195
205
78
0.1
9
Tigo Jerong
450
620
137
1.7
10
Sungai Kalu
638
738
153
1

Jumlah
5.642
6.364
1483
7.22

Nagari Kudu Ganting dengan jumlah penduduk sebesar 6.364 jiwa adalah merupakan daerah terbesar jumlah penduduknya bila dibandingkan dengan Nagari lain di Kecamatan V Koto Timur, terlihat dari jumlah penduduk Kecamatan V Koto Timur 14.563 jiwa 43.69 % adalah penduduk Nagari Kudu Ganting. Selanjutnya bila dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk Nagari Kudu Ganting pada dasarnya mempunyai laju pertumbuhan penduduk relatif kecil yaitu 7.22 % pada tahun 2011.
2.4    Perekonomian Nagari

Tabel 4.
Tabel Sumber Penerimaan Nagari

No
Sumber
Penerimaan Nagari
Tahun
2010
2011
2012
1
Pajak Bumi Bangunan (PBB) Nagari
28.753.525  
29.292.522
30.111.116
2
ADN
198.777.700
200.179.300
215.156.300

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:

1.    Penerimaan Pajak, mulai tahun 2010 s/d 2012 mengalami peningkatan. Peningkatan dari tahun 2010 ke tahun 2011 adalah sebesar 1.9 %, sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 adalah sebesar 2.8%. Adapun penyebab dari peningkatan penerimaan pajak selama tahun 2010 s/d 2012 adalah sebagia berikut:
    1. Bangunan baru / rumah bertambah
    2. Kenaikan tarif Tanah
    3. Kenaikan Harga Pajak Rumah

2.    ADN adalah Alokasi Dana Nagari untuk pembiayaan operasional Nagari (Pengadaan barang dan Jasa, belanja modal), honorium perangkat Nagari Belanja Batuan Pemberdayaan Masyarakat, saran prasarana, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan  bantuan keuangan kepada lembaga Nagari. Besaran  Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Padang Pariaman.




2.5    SOSIAL BUDAYA

Tabel 5. Kondisi Sosial Budaya Nagari

No.
Uraian
Jumlah
Keterangan
1
Kependudukan



A. Jumlah Penduduk (Jiwa)
6.364


B. Jumlah KK
1.483


C. Jumlah laki-laki
3.051


a. 0 – 15 tahun
891


b. 16 – 55 tahun
1425


c. Diatas 55 tahun
735


D. Jumlah perempuan
3.313


a. 0 – 15 tahun
910


b. 16 – 55 tahun
1.501


c. Diatas 55 tahun
902

2
Kesejahteraan Sosial



A. Jumlah KK Prasejahtera
138


B. Jumlah KK Sejahtera
93


C. Jumlah KK Kaya
24


D. Jumlah KK Sedang
268


E. Jumlah KK Tani


605



F. Jumlah KK Miskin
355

3
Tingkat Pendidikan



A. Tidak tamat SD
563


B. SD
895


C. SLTP
976


D. SLTA
710


E. Diploma/Sarjana
115

4
Mata Pencaharian



A. Buruh Tani
198


B. Petani
328


C. Peternak
-


D. Pedagang
89


E. Tukang Kayu
72


F. Tukang Batu
95


G. Penjahit
33


H. PNS
75


I. Pensiunan
33


J. TNI/Polri
5


K. Perangkat Nagari
8


L. Pengrajin
100
Pembuatan Mukenah

M.Industri kecil
20
Pembuatan Kue

N. Buruh Industri
105


O. Lain-lain
342

5
Agama



A. Islam
100 %


B. Kristen
-


C. Protestan
-


D. Katolik
-


E. Hindu
-


F. Budha
-


Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
  1. Kependudukan.
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 21% : 61% : 18%. Dari 2184 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama / seimbang.

  1. Kesejahteraan
Jumlah KK Sedang  mendominasi yaitu 29,2 % dari total KK, KK pra sejahtera  24 %, KK sejahtera 17,9 % KK Kaya 16,3 %. dan KK Miskin  12,5 %. Dengan banyaknya KK prasejahtera inilah maka Nagari Kudu ganting termasuk dalam Nagari Tertinggal

  1. Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat Pertama.

  1. Mata Pencaharian
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan buruh Pabrik.
  1. Agama
Seluruh warga masyarakat Nagari Kudu ganting adalah Muslim ( Islam )
2.5. KONDISI PEMERINTAHAN  NAGARI

Tabel 6. Prasarana dan Sarana yang ada di Nagari

No
Jenis Prasarana dan Sarana Nagari
Jumlah
Keterangan
1
Kantor Camat
1

2
Kantor BPP
1

3
Kantor KUA
1

4
Kantor UPTD Pendidikan
1
Gedung Sementara
5
Kantor Nagari
1
 Rusak berat
6
Gedung SLTA

7
Gedung SLTP
1

8
Gedung SD
9

9
Gedung MI
-

10
Gedung TK
3

11
Gedung Paud
2

12
Masjid
7
30 % Rusak
13
Musholla
62
40 % Rusak Berat
14
Pasar Nagari
1

15
Postu
1

16
Kantor Korong
10
Rusak Berat
17
Poskamling
0

18
Jembatan
10

19
Kapolpos
1
Gedung sementara
20
Gedung MDA
1






2.6        Pemerintahan Umum

Tabel 7. Pemerintahan Umum

No
Uraian
Keberadaan
Keterangan
Ada
Tidak
1
Pelayanan kependudukan
Ada


2
Pemakaman
Ada


3
Perijinan
-
Tidak

4
Pasar tradisional
Ada


5
Ketentraman dan tibum

Tidak



Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.    Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore atau malam hari, hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang.

2.    Umumnya pemakaman yang ada di Nagari Kudu Ganting di kelola oleh kaum (suku) dari masing-masing kaum tersebut.

3.    Perizinan diantaranya adalah izin keramaian dan izin tinggal.

4.    Ijin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, acara pemuda  dan orkes. Izin ini selain ke pemerintah Nagari juga diteruskan ke MUSPIKA.

5.    Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.

6.    Pasar ada di Nagari Kudu Ganting bersifat semi tradisional yang dilaksanakan sekali dalam seminggu.
2.6        PEMBAGIAN WILAYAH NAGARI
Kepadatan penduduk Nagari Kudu Ganting tergolong jarang bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk Propinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2004 tingkat kepadatan penduduk Nagari Kudu Ganting adalah sebesar 54,83 jiwa/km sementara tingkat kepadatan penduduk Propinsi Sumatera Barat adalah sebesar 164 jiwa/km.
Apabila diperhatikan tentang tingkat distribusi penduduk pada 28 Kecamatan secara berpariasi didiami oleh penduduk antara 0,99% - 10,26% dari luas daerah masing-masing Kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 8
Kepadatan Dan Distribusi  Penduduk Nagari  Kudu Ganting Menurut Korong

No.
Nama Jorong
Jumlah Penduduk
2011
Distribusi Penduduk (%)
Luas Wilayah
(Ha)
1
Kp. Tanjung
835
13.1
2200
2
Kp. Parit
383
6.01
810
3
Pasa Balai Kudu
641
10.07
1180
4
Kp. Tangah Ganting
1084
17.03
2300
5
Bk. Kudo-kudo
442
6.94
1100
6
Kp. Pili
430
6.75
950
7
Talau
986
15.49
1950
8
Kolam Janiah
205
3.22
780
9
Tigo Jerong
620
9.74
1350
10
Sungai Kalu
738
11.59
2050

Jumlah
6.364
100 %
14670

Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa tingkat kepadatan penduduk daerah Nagari Kudu Ganting tertumpu di Korong Pasa Balai Kudu hal ini disebabkan karena Korong Pasa Kudu merupakan ibukota Nagari dan Kecamatan juga daerah pasar bila dibandingkan dengan kondisi jumlah penduduk di korong lain.




2.6.1.1  Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Secara geografis Nagari Kudu Ganting memiliki potensi alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai posat pertumbuhan terutama dalam bidang pertanian. Didukung oleh posisi Nagari yang strateis dan sesuai dengan kondisi alam Nagari sebagian besar mata pencaharian pendudukmerupakan petani dan pedagang.
Tabel 9
Data Potensi Lahan Nagari Kudu Ganting
No
Jorong
Sawah
Per
karangan
Tegalan
Ladang/ kebun
Hutan rakyat
Total
Irigasi
Mata Air
Tadah hujan
1
Kp. Tanjung
0
50
20
6
10
165
75

2
Kp. Parit
15
15
0
3
6
130
50

3
Pasa Balai Kudu
10
5
0
4
7
120
50

4
Kp. Tangah Ganting
30
40
10
6
10
185
100

5
Bk. Kudo-kudo
40
10
0
3
9
150
60

6
Kp. Pili
0
10
20
3
7
135
65

7
Talau
0
40
10
6
10
169
100

8
Kolam Janiah
0
10
0
2
6
85
40

9
Tigo Jerong
43
10
0
3
9
135
64

10
Sungai Kalu
35
10
0
5
10
160
75


Jumlah
183
200
60
40
85
1434
679

Sumber : KCD Pertabunhut V Koto Timur                                                  (dalam Ha)

Subsektor Pertanian Pangan
Berdasarkan sumber data pertanian tahun 2005 menunjukkan dari luas tanam 192 Ha dan yang dapat di panen 182 Ha mampu menghasilkan  total produksi /ton sebesar 1179 ton, hal ini disebabkan irigasi cukup baik. Secara menyeluruh luas areal sawah yang di tanami di Nagari Kudu Ganting seluas 574 Ha dengan total produksi /ton 934.75 ton. Diharapkan dengan luas sawah yang dimiliki mampu memberikan hasil yang lebih baik lagi.

Sub Sektor Perkebunan dan Kehutanan
Nagari Kudu Ganting memiliki luas lahan perkebunan rakyat seluas 211 Ha dan hutan rakyat serta Hutan negara seluas 111 Ha.  Hasil Perkebunan yang menonjol antara lain kelapa, coklat (kakao), pinang, pisang, sawit, pala dll.  Komoditi perkebunan serta hasil kehutanan saat ini belum menjadi komoditi andalan Nagari Kudu Ganting dimana masih rendahnya tingkat produksi dan pengawasan terhadap hasil hutan.  Hutan rakyat yang ada saat ini sebahagian telah ditanami dengan berbagai macam tanaman diantaranya pohon bayur, durian dan jati.
 

2.6.1.2  Peternakan
Sub sektor Peternakan terhadap perekonomian Kudu Ganting belum begitu besar ( 11,3 % ) dari jumlah penduduk yang bermata pencaharian di sektor peternakan. Tetapi Pemerintah Nagari Kudu Ganting tetap memberikan perhatian yang besar karena sub sektor ini berpotensi untuk dikembangkan mengingat potensi lahan untuk perkembangannya, serta keberadaan sarana prasarana pendukung cukup memadai, disamping permintaan pasar terhadap komoditi ini relatif cukup tinggi. Ini juga ditunjang oleh pengelolaan ternak yang sudah cukup bagus yaitu secara intensif ( dikandangkan ), sehingga tidak ada ternak yang liar. Akan tetapi letak perkandangan yang menyebar bagi peternak yang berkelompok cukup menyulitkan dalam pemeliharaan maupun pengelolaanya. Karena itu salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Nagari Kudu Ganting adalah mengadakan kerja sama dengan kelompok-kelompok tani.

2.6.1.3  Home Industri
Dinagari Kudu Ganting terdapat beberapa Home Industri yang masih berskala menengah kebawah diantranya :
1.    Ganting terdapat beberapa Hom Industriindustri perabot rumah tangga
2.    IndustriIndustri Bodiran mukenah
3.    Industri makanan



2.7        STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN NAGARI

Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat nomor 9 tahun 2000 hanya mengatur hal yang pokok-pokok dalam penyelenggaraan Pemerintahan Nagari, sedangkan secara detail dan teknis diatur oleh Pemerintah Kabupaten dengan peraturan daerah Kabupaten Padang Pariaman sesuai dengan kewenangan otonomi yang dimiliki dan keanekaragaman serta spesifik daerah Kabupaten yang bersangkutan.
Yang dimaksud pemerintahan Nagari dalam Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 tahun 2000 adalah kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah terendah tetapi tidak lagi berada dibawah Camat karena Nagari merupakan kesatuan masyarakat hukum adat yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Oleh karena itu pemerintah Nagari berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga Nagari berdasarkan otonomi asli yang dimilikinya.
Dalam hal ini pemerintah Nagari dapat mengembangkan peran serta seluruh masyarakat secara demokratis dengan memanfaatkan nilai-nilai budaya minangkabau serta peranan lembaga adat Nagari/kerapatan adat Nagari dan lembaga lainnya sebagai mitra dalam rangka pemberdayaan masyarkat. Perangkat Nagari Kudu Ganting berjumlah sebanyak 18 (delapan belas) yang terdiri dari :
1.    Wali Nagari
2.    Sekretaris Nagari
3.    Kaur Pemerintahan
4.    Kaur Umum
5.    Kaur Pembangunan
6.    Kaur Kesra
7.    Tiga (3) Orang Staf
8.    Sepuluh (10) Orang Wali Korong
9.    Sekretaris Bamus
Adapun kegiatan utama yang dilakukan oleh pemerintahan nagari adalah sebagai berikut :
1.    Pelayanan Masyarakat
2.    Penyelenggaraan Koordinasi
3.    Pembinaan Perangkat Nagari
4.    Pembinaan Keamanan , Ketentraman, Kebersiahan  dan Ketertiban  (K3)
5.    Kegiatan Sekretariat
5.  Kegiatan Rapat-rapat
6.  Kependudukan

Lembaga-lembaga yang ada dinagari adalah sebagai berikut :

1.   Badan MUSYAWARAH NAGARI ( BAMUS )
            BAMUS  yang merupakan komponen Pemerintahan Nagari, senantiasa mengupayakan terciptanya suasana yang konduksif guna mendukung terlaksananya Pembangunan dan Pengembangan Nagari dengan baik, serta merangsang tumbuh dan berkembangnya kreasi peran serta masyarakat yang sehat dan dinamis dalam pembangunan Nagari.
            Jumlah anggota BAMUS Nagari Kudu Ganting sebanyak 11 (sebelas) orang yang mana merupakan perwakilan masyarakat di tingkat Nagari dan 1 orang sekretaris Bamus.
         
2.   KARAPATAN ADAT NAGARI ( KAN )
Keanggotaan KAN terdiri dari Niniak Mamak Kepala Suku dan Niniak Mamak Nan Gadang di Pusako se Nagari Kudu Ganting, Kepengurusan KAN terdiri dari 17 orang
Disamping itu telah mengadakan kerjasama dengan Pemerintahan Nagari dan  melaksanakan Penyegaran Peran dan Fungsi Niniak Mamak dalam kembali ke Pemerintahan Nagari.





3.    PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK )
Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondosi saat ini, dimana telah dilaksanakan otonomi daerah, berdasarkan Undang-undang no. 22 tahun 1999 dan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 28 tahun 1984 tentang pembinaan kesejahteraan keluarga ( PKK ), yang disempurnakan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000 tentang pedoman umum gerakan pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin menuju terwujudnya keluarga yang bahagia, sejahtera, maju, mandiri hidup dalam suasana harmonis yang dilandasi oleh keimanan dan ketagwaan pada Tuhan Yang Maha Esa
Sasaran gerakan PKK Nagari Kudu Ganting adalah keluarga yang ada di korong-korong dalam Ke Nagarian, melalui bermacam-macam kegiatan yang tercakup dalam sepuluh program pokok PKK disesuaikan dan dilaksanakan oleh  4  Pokja.
Yang dirasakan dalam setiap pertemuan yaitu, minimnya pengetahun para ibu-ibu baik sebagai peserta maupun pembinaan dari Nagari, sehingganya  kami mendatangkan nara sumber dari Nagari dan itu membutuhkan biaya.
Minimnya  bantuan-bantuan datang dari pusat maupun dari daerah berupa uang maupun material untuk penunjang setiap jenis kegiatan seperti :
-          MT. ASI / Posyandu
-          Ibu Hamil
-          Karang Taruna
-          Dan Sebagainya
Sehingga kegiatan jadi lesu dan peserta malas hadir.
Agar kami para ibu – ibu, hidup dengan sehat dan bergairah, harmonis dalam membina rumah tangga dapat meningkatkan keterampilan yang bisa menunjang ekonomi keluarga.


Tabel
Sarana dan Prasarana Kesehatan di Nagari Kudu Ganting 
No.
Sarana / Prasarana
Jumlah
1
Puskesmas Induk
-
2
Puskesmas Pembantu
1
3
Polindes
-
4
Posyandu
11
5
Klinik Bersalin
-
6
Peraktek Dokter
-
7
Praktek Bidan Swasta
5
Sumber : Data Nagari Kudu Ganting
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sarana kesehatan yang ada di Nagari Kudu Ganting boleh dikatakan sudahlahh)makanann (mukenah)
ebawah diantranya :
 mencukupi kebutuhan dalam hal jumlah namun sarana yang ada belum dilengkapi jumlah tenaga kesehatan yang cukup dan fasilitas / peralatan yang memadai.


4.   LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
LPM adalah suatu lembaga yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan mereka merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan Nagari setiap kegiatan yang dilaksanakan

5.   LEMBAGA PENGELOLAAN PENDAPATAN KEKAYAAN NAGARI (LPPKN)
LPPKN adalah suatu lembaga yang bertugas mengiventaris dan melakukan pendataan / pengelolaan tentang kekayaan suatu  kekayaan Nagari.

4 komentar:

  1. PROFIL NAGARI


    2.1 KONDISI NAGARI
    2.1.1 Geografis
    Nagari Kudu Ganting yang letak geografisnya berada diantara 0,60˚ LS dan 100˚ BT merupakan salah satu Nagari terluas yang posisinya berada pada bagian Utara Kabuapaten Padang Pariaman.
    Berdasarkan data terakhir yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Program Direktorat Jendral penyiapan Pemukiman Departemen Transmigrasi 2003 bahwa ketinggian daerah Nagari Kudu Ganting berada pada 100 – 200 m dpl, dengan suhu berkisar 25 °C sampai dengan 30 °C Iklim sedang, permukaan tanah umumnya dataran, berbukit-bukit dan berlembah.
    Secara Administratif Pemerintahan Nagari Kudu Ganting berbatasan dengan :
    - Sebelah Utara : Nagari Gunung Padang Alai .
    - Sebelah Selatan : Nagari Limau Purut
    - Sebelah Timur : Nagari Koto Dalam / Lurah Ampalu
    - Sebelah Barat : Nagari Campago / Sikucur

    Secara Administratif Luas Nagari Kudu Ganting adalah .14.670 Ha yang terdiri dari 10 Korong. Secara geografis Nagari Kudu Ganting pada dasarnya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah Perkebunan dan perdagangan karena posisi strategisnya berada pada pusat Kecamatan V Koto Timur dan tidak jauh dari Kota Pariaman



    2.1.2 Topografi
    Topografi adalah gambaran tentang tingkat kemiringan dan ketinggian tanah dari permukaan laut. Kondisi kemiringan tanah merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesesuaian lahan untuk syarat tumbuh suatu tanaman. Karena dengan kemiringan tanah yang cukup besar akan sangat mempengaruhi kontuinitas kesuburan tanah akibat daya rusak aliran air (tingkat erosi) terhadap permukaan tanah cukup tinggi.
    Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting kondisi daerah didominasi oleh Topografi datar dengan luas 7.100. Ha dan landai seluas 7.443 Ha dan secara berturut turut di ikuti dengan agak curam 50 Ha, curam 50 Ha serta Topografi sangat curam 27 Ha. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi kemiringan lahan daerah Nagari Kudu Ganting dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :
    Tabel 2
    Luas Dan Tingkat Kemiringan Daerah

    Tingkat kemiringan 00% - 45% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah datar, tingkat kemiringan 45% - 90% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah bergelombang, tingkat kemiringan 90% - 94% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah berbukit dan tingkat kemiringan 94% keatas dikategorikan kealam kelompok kondisi tanah bergunung (curam).
    Dari data tersebut diatas menggambarkan bahwa tingkat kemiringan 00% - 25% dengan kategori kelompok tanah datar dan bergelombang yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta lahan perkebunan rakyat mempunyai luas 1452 Ha atau 75,6 % dari luas daerah.
    Sementara kondisi lahan dengan tingkat kemiringan 26% - 60% dengan kategori kondisi tanah berbukit dan bergunung yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan beberapa jenis tanaman perkebunan dan tanaman hutan mempunyai luas 467 Ha atau 24.33 % dari luas daerah.
    Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting bahwa di daerah Nagari Kudu Ganting masih terdapat kondisi lahan tidur dengan tutupan lahan pada rumput dan semak belukar seluas 6.3 km² atau 30 % dari luas daerah.
    Kondisi ini menggambarkan bahwa daerah Nagari Kudu Ganting relatif masih sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Karena disamping budidaya pertanian dan perkebunan rakyat yang dilakukan masyarakat masih tergolong tradisionil dan semi teknis juga masih ditemukan adanya lahan-lahan tidur yang dapat ditingkatkan sebagai lahan produktif.

    BalasHapus
  2. hitam ba a ko bang warna bloger nyo.. hehehe

    BalasHapus
  3. Tarimo kasih banyak kapado team BPS nan alah sacaro detail manarasikan kanagarian kito ,
    potensi alam yang ado mak wali dan dunsanak di rantau apo yang bisa awak garap basamo .kok di ambo nan alh abih umue jo pikiran di rantau urang,sabisa mungkin usulan ambo jo potensi alam pariwisata nan kito kembangkan ado babarapo titiak nampak dek ambo .panorama nan ado dikelok siosen
    gantiang dulu pernah ado .
    .anak air kuning di panyabuangan bukik kudu jo kampung tangah gantiang(viewnyo rancak nampak lauik piaman....kok ado usulan lain dari dunsanak ambo

    BalasHapus
  4. Casino site - Lucky Club
    Casino site. The casino is a great online gambling platform, with over 2500 games. It is owned and operated by Aristocrat and was established in Jul 6, luckyclub.live 2018 · Uploaded by luckyclub.

    BalasHapus