PROFIL
NAGARI KUDU GANTING
2.1
KONDISI
NAGARI
2.1.1Geografis
- Nagari Kudu Ganting yang letak geografisnya berada diantara 0,60˚ LS dan 100˚ BT merupakan salah satu Nagari terluas yang posisinya berada pada bagian Utara Kabuapaten Padang Pariaman.
Berdasarkan data terakhir yang diterbitkan
oleh Direktorat Bina Program Direktorat Jendral penyiapan Pemukiman Departemen
Transmigrasi 2003 bahwa ketinggian daerah Nagari Kudu Ganting berada pada 100 –
200 m dpl, dengan suhu berkisar 25 °C sampai dengan 30 °C Iklim sedang,
permukaan tanah umumnya dataran, berbukit-bukit dan berlembah.
Secara Administratif
Pemerintahan Nagari Kudu Ganting berbatasan dengan :
- Sebelah Utara
: Nagari Gunung Padang Alai .
- Sebelah Selatan : Nagari Limau Purut
- Sebelah Timur : Nagari Koto
Dalam / Lurah Ampalu
- Sebelah Barat : Nagari Campago
/ Sikucur
Secara Administratif
Luas Nagari Kudu Ganting adalah .14.670 Ha yang terdiri dari 10 Korong. Secara
geografis Nagari Kudu Ganting pada dasarnya sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai daerah Perkebunan dan perdagangan karena posisi strategisnya berada
pada pusat Kecamatan V Koto Timur dan tidak jauh dari Kota Pariaman
Tabel 1. Kondisi Geografis
No
|
Uraian
|
Keterangan
|
||
1
|
Luas
wilayah : 14.670 Ha
|
|||
2
|
Jumlah
Korong : 10 (Sepuluh)
1) Korong Kp. Tanjung
2) Korong Kp. Parit
3) Korong Pasa Balai
Kudu
4) Korong Kp. Tangah
Ganting
5) Korong Bk. Kudo-Kudo
6) Korong Kp. Pili
7) Korong Talau
8) Korong Kolam Janiah
9) Korong Tigo Jerong
10) Korong Sei. Kalu
|
|||
4
|
Pertanian
|
|||
5
|
Perkebunan
|
|||
6
|
Peternakan
|
|||
7
|
Klimatologi :
a. Suhu 27
– 30 °C
b. Curah
Hujan 2000/3000 mm
c. Kelembaban udara
d. Kecepatan
angin
|
|||
8
|
Kawasan rawan bencana :
B anjir : 150 Ha
Longsor : 450 Ha
|
Sumber : Hasil
Pendataan Frofil Nagari Kudu Ganting Th 2011
2.1.2Topografi
Topografi adalah gambaran tentang tingkat
kemiringan dan ketinggian tanah dari permukaan laut. Kondisi kemiringan tanah
merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesesuaian lahan untuk
syarat tumbuh suatu tanaman. Karena dengan kemiringan tanah yang cukup besar
akan sangat mempengaruhi kontuinitas kesuburan tanah akibat daya rusak aliran
air (tingkat erosi) terhadap permukaan tanah cukup tinggi.
Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu
Ganting kondisi daerah didominasi oleh Topografi datar dengan luas 7.100. Ha
dan landai seluas 7.443 Ha dan secara berturut turut di ikuti dengan agak curam
50 Ha, curam 50 Ha serta Topografi sangat curam 27 Ha. Untuk lebih jelasnya
tentang kondisi kemiringan lahan daerah Nagari Kudu Ganting dapat dilihat pada
tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2
Luas Dan Tingkat Kemiringan Daerah
No.
|
Topografi
|
Kemiringan
|
Luas (Ha)
|
1.
|
Datar
|
0 – 45 %
|
7.100
|
2.
|
Landai
|
45 – 90 %
|
7.433
|
3.
|
Agak Curam
|
90 – 94 %
|
50
|
4.
|
Curam
|
94 – 98 %
|
50
|
5.
|
Sangat Curam
|
> 98 %
|
27
|
Total
|
14.670
|
Sumber : KCD
Pertabunhut Kec.V Koto Timur 2008
Tingkat kemiringan
00% - 45% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah datar, tingkat
kemiringan 45% - 90% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah bergelombang,
tingkat kemiringan 90% - 94% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah
berbukit dan tingkat kemiringan 94% keatas dikategorikan kealam kelompok
kondisi tanah bergunung (curam).
Dari data tersebut
diatas menggambarkan bahwa tingkat kemiringan 00% - 25% dengan kategori
kelompok tanah datar dan bergelombang yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan
budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta lahan perkebunan
rakyat mempunyai luas 1452 Ha atau 75,6 % dari luas daerah.
Sementara kondisi
lahan dengan tingkat kemiringan 26% - 60% dengan kategori kondisi tanah
berbukit dan bergunung yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan beberapa jenis
tanaman perkebunan dan tanaman hutan mempunyai luas 467 Ha atau 24.33 % dari
luas daerah.
Berdasarkan data
terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting bahwa di daerah Nagari Kudu Ganting masih
terdapat kondisi lahan tidur dengan tutupan lahan pada rumput dan semak belukar
seluas 6.3 km² atau 30 % dari luas daerah.
Kondisi ini
menggambarkan bahwa daerah Nagari Kudu Ganting relatif masih sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Karena disamping
budidaya pertanian dan perkebunan rakyat yang dilakukan masyarakat masih
tergolong tradisionil dan semi teknis
juga masih ditemukan adanya lahan-lahan tidur yang dapat ditingkatkan sebagai
lahan produktif.
2.1.3Hidrologi
Hidrologi adalah
gambaran air sungai yang mengalir atau pun melintasi suatu daerah tertentu.
Aliran sungai merupakan salah satu sumber air utama untuk dapat dimanfaatkan
menjadi irigasi/pengairan pertanian. Mengingat keadaan musim penghujan dalam
beberapa tahun terakhir ini semakin sulit diperkirakan secara pasti, maka air
sungai menjadi salah satu alternatif sumber pengairan pertanian tanaman pangan
terutama padi sawah yang banyak memerlukan air.
Di daerah Nagari Kudu
Ganting terdapat 2 sungai untuk lebih
jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini :
Tabel 3
Sungai Nagari Kudu Ganting
No.
|
Jenis
|
Nama
|
Lokasi
|
Ket
|
1.
|
Sungai
|
Batang Simbu
|
Ps. Balai, Kp. Parit, Kp. Tanjung
|
|
2.
|
Sungai
|
Batang Kalu
|
Tigo Jerong, Kolam Janiah, Sei. Kalu
|
|
Kondisi aliran
sungai tersebut menggambarkan bahwa Nagari Kudu Ganting dasarnya mempunyai
potensi aliran sungai yang cukup prospektif untuk dapat dijadikan sebagai
sumber pengairan lahan pertanian.
2.2
SEJARAH
NAGARI
Dengan keluarnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatra
Barat No. 09 Tahun 2002 tentang ketentuan pokok-pokok pemerintahan Nagari sehingga
Nagari Kudu Ganting adalah gabungan dari
tiga desa yaitu Desa Kudu Ganting Selatan, Desa Kudu Ganting Timur dan Desa
Kudu Ganting Barat. semenjak tahun 2003
ketiga desa tersebut digabung manjadi satu Nagari yaitu Nagari Kudu Ganting dan
sampai saat sekarang ini masih bernama Nagari Kudu Ganting. Nagari Kudu Ganting
ini mempunyai 10 (Sepuluh) Korong/jorong.
2.3
DEMOGRAFI
2.3.1.1
Jumlah
dan Pertumbuhan Penduduk
Secara teoritis disebutkan bahwa
jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Hal
ini dimaksudkan apabila jumlah penduduk yang besar tersebut dapat diberdayakan
sesuai kodrat, keahlian dan bidang kerjanya masing-masing. Sebaliknya apabila
jumlah penduduk yang besar tadi tidak dapat diberdayakan dan dikendalikan
secara bijak dan terencana bahkan akan menjadi beban pembangunan.
Berdasarkan
data terakhir yang diterima dari Laporan Pengiriman Mutasi Penduduk Nagari Kudu
Ganting tahun 2008 bahwa jumlah penduduk sebesar 6.364 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4
Jumlah dan Pertumbuhan
Penduduk Nagari Kudu Ganting
No.
|
Jorong
|
JUMLAH
PENDUDUK
|
KK
|
LPP
(%)
|
|
2008
|
2011
|
||||
1
|
Kp. Tanjung
|
715
|
835
|
215
|
1.2
|
2
|
Kp. Parit
|
344
|
383
|
96
|
0.39
|
3
|
Pasa Balai Kudu
|
541
|
641
|
109
|
1
|
4
|
Kp. Tangah Ganting
|
1064
|
1084
|
241
|
0.2
|
5
|
Bk. Kudo-kudo
|
541
|
442
|
106
|
-0.99
|
6
|
Kp. Pili
|
288
|
430
|
114
|
1.42
|
7
|
Talau
|
866
|
986
|
234
|
1.2
|
8
|
Kolam Janiah
|
195
|
205
|
78
|
0.1
|
9
|
Tigo Jerong
|
450
|
620
|
137
|
1.7
|
10
|
Sungai Kalu
|
638
|
738
|
153
|
1
|
Jumlah
|
5.642
|
6.364
|
1483
|
7.22
|
Nagari Kudu
Ganting dengan jumlah penduduk sebesar 6.364 jiwa adalah merupakan daerah
terbesar jumlah penduduknya bila dibandingkan dengan Nagari lain di Kecamatan V
Koto Timur, terlihat dari jumlah penduduk Kecamatan V Koto Timur 14.563 jiwa 43.69
% adalah penduduk Nagari Kudu Ganting. Selanjutnya bila dilihat dari tingkat
pertumbuhan penduduk Nagari Kudu Ganting pada dasarnya mempunyai laju
pertumbuhan penduduk relatif kecil yaitu 7.22 % pada tahun 2011.
2.4
Perekonomian
Nagari
Tabel 4.
Tabel Sumber Penerimaan Nagari
No
|
Sumber
Penerimaan Nagari
|
Tahun
|
||
2010
|
2011
|
2012
|
||
1
|
Pajak
Bumi Bangunan (PBB) Nagari
|
28.753.525
|
29.292.522
|
30.111.116
|
2
|
ADN
|
198.777.700
|
200.179.300
|
215.156.300
|
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerimaan Pajak, mulai
tahun 2010 s/d 2012 mengalami peningkatan. Peningkatan dari tahun 2010 ke tahun
2011 adalah sebesar 1.9 %, sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 adalah
sebesar 2.8%. Adapun penyebab dari peningkatan penerimaan pajak selama tahun
2010 s/d 2012 adalah sebagia berikut:
- Bangunan baru / rumah bertambah
- Kenaikan tarif Tanah
- Kenaikan Harga Pajak Rumah
2. ADN
adalah Alokasi Dana Nagari untuk pembiayaan operasional Nagari (Pengadaan
barang dan Jasa, belanja modal), honorium perangkat Nagari Belanja Batuan
Pemberdayaan Masyarakat, saran prasarana, kesehatan, pendidikan, keagamaan
dan bantuan keuangan kepada lembaga Nagari.
Besaran Dana tiap tahun bisa berubah
sesuai dengan kebijakan PEMKAB yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Padang
Pariaman.
2.5
SOSIAL
BUDAYA
Tabel 5. Kondisi Sosial Budaya Nagari
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Kependudukan
|
||
A.
Jumlah Penduduk (Jiwa)
|
6.364
|
||
B.
Jumlah KK
|
1.483
|
||
C.
Jumlah laki-laki
|
3.051
|
||
a.
0 – 15 tahun
|
891
|
||
b.
16 – 55 tahun
|
1425
|
||
c.
Diatas 55 tahun
|
735
|
||
D.
Jumlah perempuan
|
3.313
|
||
a.
0 – 15 tahun
|
910
|
||
b.
16 – 55 tahun
|
1.501
|
||
c.
Diatas 55 tahun
|
902
|
||
2
|
Kesejahteraan
Sosial
|
||
A.
Jumlah KK Prasejahtera
|
138
|
||
B.
Jumlah KK Sejahtera
|
93
|
||
C.
Jumlah KK Kaya
|
24
|
||
D.
Jumlah KK Sedang
|
268
|
||
E.
Jumlah KK Tani
|
605
|
||
F.
Jumlah KK Miskin
|
355
|
||
3
|
Tingkat
Pendidikan
|
||
A.
Tidak tamat SD
|
563
|
||
B.
SD
|
895
|
||
C.
SLTP
|
976
|
||
D.
SLTA
|
710
|
||
E.
Diploma/Sarjana
|
115
|
||
4
|
Mata
Pencaharian
|
||
A.
Buruh Tani
|
198
|
||
B.
Petani
|
328
|
||
C.
Peternak
|
-
|
||
D.
Pedagang
|
89
|
||
E.
Tukang Kayu
|
72
|
||
F.
Tukang Batu
|
95
|
||
G.
Penjahit
|
33
|
||
H.
PNS
|
75
|
||
I.
Pensiunan
|
33
|
||
J.
TNI/Polri
|
5
|
||
K.
Perangkat Nagari
|
8
|
||
L.
Pengrajin
|
100
|
Pembuatan
Mukenah
|
|
M.Industri
kecil
|
20
|
Pembuatan
Kue
|
|
N.
Buruh Industri
|
105
|
||
O.
Lain-lain
|
342
|
||
5
|
Agama
|
||
A.
Islam
|
100
%
|
||
B.
Kristen
|
-
|
||
C.
Protestan
|
-
|
||
D.
Katolik
|
-
|
||
E.
Hindu
|
-
|
||
F.
Budha
|
-
|
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
- Kependudukan.
Jumlah
usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah
sebagai berikut: 21% : 61% : 18%. Dari 2184 jumlah penduduk
yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya
hampir sama / seimbang.
- Kesejahteraan
Jumlah
KK Sedang mendominasi yaitu 29,2 % dari
total KK, KK pra sejahtera 24 %, KK
sejahtera 17,9 % KK Kaya 16,3 %. dan KK Miskin
12,5 %. Dengan banyaknya KK
prasejahtera inilah maka Nagari Kudu ganting termasuk dalam Nagari Tertinggal
- Tingkat Pendidikan
Kesadaran
tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa
tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat Pertama.
- Mata Pencaharian
Mayoritas
mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal ini disebabkan
karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga
minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain
dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan buruh
Pabrik.
- Agama
Seluruh warga masyarakat Nagari Kudu ganting
adalah Muslim ( Islam )
2.5. KONDISI PEMERINTAHAN NAGARI
Tabel 6. Prasarana dan Sarana yang ada
di Nagari
No
|
Jenis
Prasarana dan Sarana Nagari
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Kantor
Camat
|
1
|
|
2
|
Kantor
BPP
|
1
|
|
3
|
Kantor
KUA
|
1
|
|
4
|
Kantor
UPTD Pendidikan
|
1
|
Gedung
Sementara
|
5
|
Kantor
Nagari
|
1
|
Rusak berat
|
6
|
Gedung
SLTA
|
‑
|
|
7
|
Gedung
SLTP
|
1
|
|
8
|
Gedung
SD
|
9
|
|
9
|
Gedung
MI
|
-
|
|
10
|
Gedung
TK
|
3
|
|
11
|
Gedung
Paud
|
2
|
|
12
|
Masjid
|
7
|
30
% Rusak
|
13
|
Musholla
|
62
|
40
% Rusak Berat
|
14
|
Pasar
Nagari
|
1
|
|
15
|
Postu
|
1
|
|
16
|
Kantor
Korong
|
10
|
Rusak
Berat
|
17
|
Poskamling
|
0
|
|
18
|
Jembatan
|
10
|
|
19
|
Kapolpos
|
1
|
Gedung
sementara
|
20
|
Gedung
MDA
|
1
|
2.6
Pemerintahan
Umum
Tabel 7. Pemerintahan Umum
No
|
Uraian
|
Keberadaan
|
Keterangan
|
|
Ada
|
Tidak
|
|||
1
|
Pelayanan
kependudukan
|
Ada
|
||
2
|
Pemakaman
|
Ada
|
||
3
|
Perijinan
|
-
|
Tidak
|
|
4
|
Pasar
tradisional
|
Ada
|
||
5
|
Ketentraman
dan tibum
|
Tidak
|
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelayanan kependudukan
dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang
pada sore atau malam hari, hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk
adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman
mengenai jam kerja kantor masih kurang.
2. Umumnya pemakaman yang
ada di Nagari Kudu Ganting di kelola oleh kaum (suku) dari masing-masing kaum
tersebut.
3. Perizinan diantaranya
adalah izin keramaian dan izin tinggal.
4. Ijin keramaian
diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam jumlah banyak.
Misalnya hiburan rakyat, acara pemuda dan orkes. Izin ini selain ke pemerintah Nagari
juga diteruskan ke MUSPIKA.
5. Ijin tinggal
diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap
terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.
6. Pasar
ada di Nagari Kudu Ganting bersifat semi tradisional yang dilaksanakan sekali
dalam seminggu.
2.6
PEMBAGIAN
WILAYAH NAGARI
Kepadatan
penduduk Nagari Kudu Ganting tergolong jarang bila dibandingkan dengan
kepadatan penduduk Propinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2004 tingkat kepadatan
penduduk Nagari Kudu Ganting adalah sebesar 54,83 jiwa/km sementara tingkat
kepadatan penduduk Propinsi Sumatera Barat adalah sebesar 164 jiwa/km.
Apabila
diperhatikan tentang tingkat distribusi penduduk pada 28 Kecamatan secara
berpariasi didiami oleh penduduk antara 0,99% - 10,26% dari luas daerah
masing-masing Kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 8
Kepadatan Dan
Distribusi Penduduk Nagari Kudu Ganting Menurut Korong
No.
|
Nama Jorong
|
Jumlah Penduduk
|
2011
|
|
Distribusi
Penduduk (%)
|
Luas
Wilayah
(Ha)
|
|||
1
|
Kp. Tanjung
|
835
|
13.1
|
2200
|
2
|
Kp. Parit
|
383
|
6.01
|
810
|
3
|
Pasa Balai Kudu
|
641
|
10.07
|
1180
|
4
|
Kp. Tangah Ganting
|
1084
|
17.03
|
2300
|
5
|
Bk. Kudo-kudo
|
442
|
6.94
|
1100
|
6
|
Kp. Pili
|
430
|
6.75
|
950
|
7
|
Talau
|
986
|
15.49
|
1950
|
8
|
Kolam Janiah
|
205
|
3.22
|
780
|
9
|
Tigo Jerong
|
620
|
9.74
|
1350
|
10
|
Sungai Kalu
|
738
|
11.59
|
2050
|
Jumlah
|
6.364
|
100 %
|
14670
|
Dari data
tersebut diatas dapat dilihat bahwa tingkat kepadatan penduduk daerah Nagari Kudu
Ganting tertumpu di Korong Pasa Balai Kudu hal ini disebabkan karena Korong
Pasa Kudu merupakan ibukota Nagari dan Kecamatan juga daerah pasar bila
dibandingkan dengan kondisi jumlah penduduk di korong lain.
2.6.1.1
Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan
Secara geografis Nagari Kudu Ganting
memiliki potensi alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai posat
pertumbuhan terutama dalam bidang pertanian. Didukung oleh posisi Nagari yang
strateis dan sesuai dengan kondisi alam Nagari sebagian besar mata pencaharian
pendudukmerupakan petani dan pedagang.
Tabel 9
Data
Potensi Lahan Nagari Kudu Ganting
No
|
Jorong
|
Sawah
|
Per
karangan
|
Tegalan
|
Ladang/ kebun
|
Hutan rakyat
|
Total
|
||
Irigasi
|
Mata Air
|
Tadah hujan
|
|||||||
1
|
Kp. Tanjung
|
0
|
50
|
20
|
6
|
10
|
165
|
75
|
|
2
|
Kp. Parit
|
15
|
15
|
0
|
3
|
6
|
130
|
50
|
|
3
|
Pasa Balai Kudu
|
10
|
5
|
0
|
4
|
7
|
120
|
50
|
|
4
|
Kp. Tangah Ganting
|
30
|
40
|
10
|
6
|
10
|
185
|
100
|
|
5
|
Bk. Kudo-kudo
|
40
|
10
|
0
|
3
|
9
|
150
|
60
|
|
6
|
Kp. Pili
|
0
|
10
|
20
|
3
|
7
|
135
|
65
|
|
7
|
Talau
|
0
|
40
|
10
|
6
|
10
|
169
|
100
|
|
8
|
Kolam Janiah
|
0
|
10
|
0
|
2
|
6
|
85
|
40
|
|
9
|
Tigo Jerong
|
43
|
10
|
0
|
3
|
9
|
135
|
64
|
|
10
|
Sungai Kalu
|
35
|
10
|
0
|
5
|
10
|
160
|
75
|
|
Jumlah
|
183
|
200
|
60
|
40
|
85
|
1434
|
679
|
Sumber
: KCD Pertabunhut V Koto Timur (dalam
Ha)
Subsektor Pertanian Pangan
Berdasarkan sumber data pertanian tahun 2005
menunjukkan dari luas tanam 192 Ha dan yang dapat di panen 182 Ha mampu
menghasilkan total produksi /ton sebesar
1179 ton, hal ini disebabkan irigasi cukup baik. Secara menyeluruh luas areal
sawah yang di tanami di Nagari Kudu Ganting seluas 574 Ha dengan total produksi
/ton 934.75 ton. Diharapkan dengan luas sawah yang dimiliki mampu memberikan
hasil yang lebih baik lagi.
Sub
Sektor Perkebunan dan Kehutanan
Nagari Kudu Ganting memiliki luas lahan
perkebunan rakyat seluas 211 Ha dan hutan rakyat serta Hutan negara seluas 111
Ha. Hasil Perkebunan yang menonjol
antara lain kelapa, coklat (kakao), pinang, pisang, sawit, pala dll. Komoditi perkebunan serta hasil kehutanan
saat ini belum menjadi komoditi andalan Nagari Kudu Ganting dimana masih
rendahnya tingkat produksi dan pengawasan terhadap hasil hutan. Hutan rakyat yang ada saat ini sebahagian
telah ditanami dengan berbagai macam tanaman diantaranya pohon bayur, durian
dan jati.
2.6.1.2
Peternakan
Sub sektor Peternakan terhadap perekonomian Kudu
Ganting belum begitu besar ( 11,3 % ) dari jumlah penduduk yang bermata
pencaharian di sektor peternakan. Tetapi Pemerintah Nagari Kudu Ganting tetap
memberikan perhatian yang besar karena sub sektor ini berpotensi untuk
dikembangkan mengingat potensi lahan untuk perkembangannya, serta keberadaan
sarana prasarana pendukung cukup memadai, disamping permintaan pasar terhadap
komoditi ini relatif cukup tinggi. Ini juga ditunjang oleh pengelolaan ternak
yang sudah cukup bagus yaitu secara intensif ( dikandangkan ), sehingga tidak
ada ternak yang liar. Akan tetapi letak perkandangan yang menyebar bagi
peternak yang berkelompok cukup menyulitkan dalam pemeliharaan maupun
pengelolaanya. Karena itu salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Nagari Kudu
Ganting adalah mengadakan kerja sama dengan kelompok-kelompok tani.
2.6.1.3
Home
Industri
Dinagari
Kudu Ganting terdapat beberapa Home Industri yang masih berskala menengah
kebawah diantranya :
1. industri perabot rumah tangga
2. Industri Bodiran mukenah
3. Industri makanan
2.7
STRUKTUR
ORGANISASI PEMERINTAHAN NAGARI
Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat
nomor 9 tahun 2000 hanya mengatur hal yang pokok-pokok dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Nagari, sedangkan secara detail dan teknis diatur oleh Pemerintah Kabupaten
dengan peraturan daerah Kabupaten Padang Pariaman sesuai dengan kewenangan
otonomi yang dimiliki dan keanekaragaman serta spesifik daerah Kabupaten yang
bersangkutan.
Yang dimaksud pemerintahan Nagari dalam Peraturan
Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 tahun 2000 adalah kegiatan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah
terendah tetapi tidak lagi berada dibawah Camat karena Nagari merupakan
kesatuan masyarakat hukum adat yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal
usul yang bersifat istimewa. Oleh karena itu pemerintah Nagari berhak menyelenggarakan
urusan rumah tangga Nagari berdasarkan otonomi asli yang dimilikinya.
Dalam hal ini pemerintah Nagari dapat
mengembangkan peran serta seluruh masyarakat secara demokratis dengan
memanfaatkan nilai-nilai budaya minangkabau serta peranan lembaga adat Nagari/kerapatan
adat Nagari dan lembaga lainnya sebagai mitra dalam rangka pemberdayaan
masyarkat. Perangkat Nagari Kudu Ganting berjumlah sebanyak 18 (delapan belas)
yang terdiri dari :
1. Wali
Nagari
2. Sekretaris
Nagari
3. Kaur
Pemerintahan
4. Kaur
Umum
5. Kaur
Pembangunan
6. Kaur
Kesra
7. Tiga
(3) Orang Staf
8. Sepuluh
(10) Orang Wali Korong
9. Sekretaris
Bamus
Adapun
kegiatan utama yang dilakukan oleh pemerintahan nagari adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan
Masyarakat
2. Penyelenggaraan
Koordinasi
3. Pembinaan
Perangkat Nagari
4. Pembinaan
Keamanan , Ketentraman, Kebersiahan dan
Ketertiban (K3)
5. Kegiatan
Sekretariat
5. Kegiatan Rapat-rapat
6. Kependudukan
Lembaga-lembaga yang ada dinagari adalah
sebagai berikut :
1. Badan MUSYAWARAH NAGARI ( BAMUS
)
BAMUS yang merupakan komponen Pemerintahan Nagari,
senantiasa mengupayakan terciptanya suasana yang konduksif guna mendukung
terlaksananya Pembangunan dan Pengembangan Nagari dengan baik, serta merangsang
tumbuh dan berkembangnya kreasi peran serta masyarakat yang sehat dan dinamis
dalam pembangunan Nagari.
Jumlah anggota BAMUS Nagari Kudu
Ganting sebanyak 11 (sebelas) orang yang mana merupakan perwakilan masyarakat
di tingkat Nagari dan 1 orang sekretaris Bamus.
2. KARAPATAN ADAT NAGARI ( KAN )
Keanggotaan KAN terdiri dari Niniak Mamak
Kepala Suku dan Niniak Mamak Nan Gadang di Pusako se Nagari Kudu Ganting,
Kepengurusan KAN terdiri dari 17 orang
Disamping itu telah mengadakan kerjasama
dengan Pemerintahan Nagari dan
melaksanakan Penyegaran Peran dan Fungsi Niniak Mamak dalam kembali ke
Pemerintahan Nagari.
3. PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK )
Sesuai dengan perkembangan situasi dan
kondosi saat ini, dimana telah dilaksanakan otonomi daerah, berdasarkan
Undang-undang no. 22 tahun 1999 dan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 28 tahun
1984 tentang pembinaan kesejahteraan keluarga ( PKK ), yang disempurnakan
dengan keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000
tentang pedoman umum gerakan pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga
untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin menuju terwujudnya keluarga
yang bahagia, sejahtera, maju, mandiri hidup dalam suasana harmonis yang
dilandasi oleh keimanan dan ketagwaan pada Tuhan Yang Maha Esa
Sasaran gerakan PKK Nagari Kudu Ganting
adalah keluarga yang ada di korong-korong dalam Ke Nagarian, melalui
bermacam-macam kegiatan yang tercakup dalam sepuluh program pokok PKK
disesuaikan dan dilaksanakan oleh 4 Pokja.
Yang dirasakan dalam setiap pertemuan yaitu,
minimnya pengetahun para ibu-ibu baik sebagai peserta maupun pembinaan dari Nagari,
sehingganya kami mendatangkan nara
sumber dari Nagari dan itu membutuhkan biaya.
Minimnya bantuan-bantuan datang dari pusat maupun dari
daerah berupa uang maupun material untuk penunjang setiap jenis kegiatan
seperti :
-
MT. ASI / Posyandu
-
Ibu Hamil
-
Karang Taruna
-
Dan Sebagainya
Sehingga
kegiatan jadi lesu dan peserta malas hadir.
Agar kami para ibu – ibu, hidup dengan sehat
dan bergairah, harmonis dalam membina rumah tangga dapat meningkatkan
keterampilan yang bisa menunjang ekonomi keluarga.
Tabel
Sarana dan Prasarana Kesehatan di Nagari Kudu Ganting
No.
|
Sarana / Prasarana
|
Jumlah
|
1
|
Puskesmas Induk
|
-
|
2
|
Puskesmas Pembantu
|
1
|
3
|
Polindes
|
-
|
4
|
Posyandu
|
11
|
5
|
Klinik Bersalin
|
-
|
6
|
Peraktek Dokter
|
-
|
7
|
Praktek Bidan Swasta
|
5
|
Sumber : Data Nagari Kudu Ganting
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
sarana kesehatan yang ada di Nagari Kudu Ganting boleh dikatakan sudah
mencukupi kebutuhan dalam hal jumlah namun
sarana yang ada belum dilengkapi jumlah tenaga kesehatan yang cukup dan
fasilitas / peralatan yang memadai.
4. LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (LPM)
LPM adalah suatu lembaga
yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan mereka merupakan perpanjangan
tangan dari pemerintahan Nagari setiap kegiatan yang dilaksanakan
5. LEMBAGA PENGELOLAAN
PENDAPATAN KEKAYAAN NAGARI (LPPKN)
LPPKN adalah suatu lembaga yang bertugas
mengiventaris dan melakukan pendataan / pengelolaan tentang kekayaan suatu kekayaan Nagari.
PROFIL NAGARI
BalasHapus2.1 KONDISI NAGARI
2.1.1 Geografis
Nagari Kudu Ganting yang letak geografisnya berada diantara 0,60˚ LS dan 100˚ BT merupakan salah satu Nagari terluas yang posisinya berada pada bagian Utara Kabuapaten Padang Pariaman.
Berdasarkan data terakhir yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Program Direktorat Jendral penyiapan Pemukiman Departemen Transmigrasi 2003 bahwa ketinggian daerah Nagari Kudu Ganting berada pada 100 – 200 m dpl, dengan suhu berkisar 25 °C sampai dengan 30 °C Iklim sedang, permukaan tanah umumnya dataran, berbukit-bukit dan berlembah.
Secara Administratif Pemerintahan Nagari Kudu Ganting berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Nagari Gunung Padang Alai .
- Sebelah Selatan : Nagari Limau Purut
- Sebelah Timur : Nagari Koto Dalam / Lurah Ampalu
- Sebelah Barat : Nagari Campago / Sikucur
Secara Administratif Luas Nagari Kudu Ganting adalah .14.670 Ha yang terdiri dari 10 Korong. Secara geografis Nagari Kudu Ganting pada dasarnya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah Perkebunan dan perdagangan karena posisi strategisnya berada pada pusat Kecamatan V Koto Timur dan tidak jauh dari Kota Pariaman
2.1.2 Topografi
Topografi adalah gambaran tentang tingkat kemiringan dan ketinggian tanah dari permukaan laut. Kondisi kemiringan tanah merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesesuaian lahan untuk syarat tumbuh suatu tanaman. Karena dengan kemiringan tanah yang cukup besar akan sangat mempengaruhi kontuinitas kesuburan tanah akibat daya rusak aliran air (tingkat erosi) terhadap permukaan tanah cukup tinggi.
Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting kondisi daerah didominasi oleh Topografi datar dengan luas 7.100. Ha dan landai seluas 7.443 Ha dan secara berturut turut di ikuti dengan agak curam 50 Ha, curam 50 Ha serta Topografi sangat curam 27 Ha. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi kemiringan lahan daerah Nagari Kudu Ganting dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2
Luas Dan Tingkat Kemiringan Daerah
Tingkat kemiringan 00% - 45% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah datar, tingkat kemiringan 45% - 90% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah bergelombang, tingkat kemiringan 90% - 94% dikategorikan kedalam kelompok kondisi tanah berbukit dan tingkat kemiringan 94% keatas dikategorikan kealam kelompok kondisi tanah bergunung (curam).
Dari data tersebut diatas menggambarkan bahwa tingkat kemiringan 00% - 25% dengan kategori kelompok tanah datar dan bergelombang yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta lahan perkebunan rakyat mempunyai luas 1452 Ha atau 75,6 % dari luas daerah.
Sementara kondisi lahan dengan tingkat kemiringan 26% - 60% dengan kategori kondisi tanah berbukit dan bergunung yang dinilai cocok dan sesuai untuk lahan beberapa jenis tanaman perkebunan dan tanaman hutan mempunyai luas 467 Ha atau 24.33 % dari luas daerah.
Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Kudu Ganting bahwa di daerah Nagari Kudu Ganting masih terdapat kondisi lahan tidur dengan tutupan lahan pada rumput dan semak belukar seluas 6.3 km² atau 30 % dari luas daerah.
Kondisi ini menggambarkan bahwa daerah Nagari Kudu Ganting relatif masih sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Karena disamping budidaya pertanian dan perkebunan rakyat yang dilakukan masyarakat masih tergolong tradisionil dan semi teknis juga masih ditemukan adanya lahan-lahan tidur yang dapat ditingkatkan sebagai lahan produktif.
hitam ba a ko bang warna bloger nyo.. hehehe
BalasHapusTarimo kasih banyak kapado team BPS nan alah sacaro detail manarasikan kanagarian kito ,
BalasHapuspotensi alam yang ado mak wali dan dunsanak di rantau apo yang bisa awak garap basamo .kok di ambo nan alh abih umue jo pikiran di rantau urang,sabisa mungkin usulan ambo jo potensi alam pariwisata nan kito kembangkan ado babarapo titiak nampak dek ambo .panorama nan ado dikelok siosen
gantiang dulu pernah ado .
.anak air kuning di panyabuangan bukik kudu jo kampung tangah gantiang(viewnyo rancak nampak lauik piaman....kok ado usulan lain dari dunsanak ambo
Casino site - Lucky Club
BalasHapusCasino site. The casino is a great online gambling platform, with over 2500 games. It is owned and operated by Aristocrat and was established in Jul 6, luckyclub.live 2018 · Uploaded by luckyclub.